https://www.box.com/s/bb4rmtecvqedbsjivr94
Jumat, 09 Oktober 2015
Desainer Lokal Hingga Desainer Ternama Indonesia Adu Gengsi di BBF 2014
Banyuwangi - Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2014 menjadi ajang pembuktian para desainer-desainer lokal dan desainer ternama Indonesia. Berbagai busana akan ditampilkan dalam pagelaran batik khas Banyuwangi, Sabtu (20/9/2014) malam nanti.
Dan pasti pertaruhan gengsi desain batik dengan motif "Kangkung Setingkes" akan diperagakan para model.
Desainer ternama Indonesia, Priscilla Saputro mengaku akan mengangkat tema "Compassion in Deversity". Tema ini sesuai dengan filosofi tema BBF 2014 yang menunjukkan keindahan dan keanggunan yang terikat dalam persatuan.
Untuk busana, dirinya akan memadukan antara batik dan kain beludru yang lembut yang menyimbolkan kekayaan.
"Beludru biasa dipakai para raja dan bangsawan. Kami akan padukan dengan batik Banyuwangi yang juga memiliki kekayaan makna. Kekayaan ini saya akan apresiasikan dengan kekayaan hati warga banyuwangi dan keragaman budayanya," ujar Priscilla kepada detikcom, Sabtu (20/9/2014).
Selain itu, kata Priscilla, dua batik yang didesain khusus berbahan seni tenun sutra tangan, akan tampil pada puncak fashion show BBF yang akan diperagakan oleh Putri Indonesia 2014, Elvira Devinamira.
"Putri Indonesia akan tampil di akhir acara menggunakan gaun khusus dari kami. Tidak hanya itu saja, ada 20 desain busana yang akan kami tampilkan pula," pungkas wanita yang sudah 10 tahun mengexplorasi berbagai motif batik nusantara ini.
Selain desainer ternama, ada pula desainer lokal Banyuwangi yang akan menampilkan busananya di ajang kali kedua BBF ini. Adalah Irmaniah, salah satu desainer kawakan asal Banyuwangi. Meski lama dan berkarya di pulau Bali, dirinya terpanggil hadir dan menampilkan karyanya di ajang ini.
"Kita akan tampilkan beberapa karya busana mulai dari kebaya hingga busana batik kasual yang akan saya tampilkan," ujarnya kepada detikcom.
Dari berbagai desain baju yang akan ditampilkannya pada malam nanti, wanita berkerudung ini mengaku tidak akan menampilkan busana yang terbuka. Sangat berbeda dengan busana yang dia produksi untuk diexpor ke luar negeri.
"Pak anas minta agar tidak ada kostum terbuka. Dan semua desain yang akan saya tampilkan semuanya tertutup dan mencerminkan budaya Indonesia yang berbusana sopan dan santun," tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar