History of Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi, terletak di ujung paling Timur
pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo di utara,
selat Bali di Timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember
dan Kabupaten Bondowoso di barat. Dengan beribukotakan Banyuwangi,
pelabuhan Ketapang adalah pelabuhan yang menghubungkan pulau Jawa di
Banyuwangi dengan pelabuhan Gilimanuk di Bali.
Ibukota Kabupaten Banyuwangi berjarak 239 km sebelah timur Surabaya, dan dihuni oleh beragam suku bangsa. Mayoritas penduduk lokal Banyuwangi adalah suku Osing yang dipercaya merupakan sub-suku Jawa, dan suku lain yang hidup dengan damai seperti, suku Madura, suku Jawa, Bali dan Bugis.
Dalam keseharian, penduduk lokal memakai bahasa Osing, yang merupakan ragam tertua bahasa Jawa tapi berdasarkan kebudayaan, budaya suku Osing banyak dipengaruhi oleh budaya Bali.
Dengan luas 5.800 Km2, segala hal yang ada di Kabupaten Banyuwangi sangat menarik untuk di bahas, baik dari segi budaya, pariwisata alamnya atau bahkan kulinernya. Secara geografis, Banyuwangi terletak di daerah wisata alam yang masih hijau dan liar layaknya safari di Afrika, di tambah juga dengan lokasinya yang dekat dengan Samudra Hindia. Dengan begitu, terdapat penyatuan lokasi yang bisa dikunjungi yaitu pantai dan daerah pegunungan seperti Taman Nasional Baluran, Kawah Ijen, Taman Wisata Rogojampi dan masih banyak lagi.
Tak hanya potensi alam, dari segi kulinari Banyuwangi juga memiliki makanan khas yang tak kalah menarik, sebut saja, rujak soto. Dua jenis makanan yang sangat berbeda ini ternyata bisa menjadi padu padan makanan baru yang bisa dikreasikan oleh penduduk lokal Banyuwangi.
Ibukota Kabupaten Banyuwangi berjarak 239 km sebelah timur Surabaya, dan dihuni oleh beragam suku bangsa. Mayoritas penduduk lokal Banyuwangi adalah suku Osing yang dipercaya merupakan sub-suku Jawa, dan suku lain yang hidup dengan damai seperti, suku Madura, suku Jawa, Bali dan Bugis.
Dalam keseharian, penduduk lokal memakai bahasa Osing, yang merupakan ragam tertua bahasa Jawa tapi berdasarkan kebudayaan, budaya suku Osing banyak dipengaruhi oleh budaya Bali.
Dengan luas 5.800 Km2, segala hal yang ada di Kabupaten Banyuwangi sangat menarik untuk di bahas, baik dari segi budaya, pariwisata alamnya atau bahkan kulinernya. Secara geografis, Banyuwangi terletak di daerah wisata alam yang masih hijau dan liar layaknya safari di Afrika, di tambah juga dengan lokasinya yang dekat dengan Samudra Hindia. Dengan begitu, terdapat penyatuan lokasi yang bisa dikunjungi yaitu pantai dan daerah pegunungan seperti Taman Nasional Baluran, Kawah Ijen, Taman Wisata Rogojampi dan masih banyak lagi.
Tak hanya potensi alam, dari segi kulinari Banyuwangi juga memiliki makanan khas yang tak kalah menarik, sebut saja, rujak soto. Dua jenis makanan yang sangat berbeda ini ternyata bisa menjadi padu padan makanan baru yang bisa dikreasikan oleh penduduk lokal Banyuwangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar