https://www.box.com/s/bb4rmtecvqedbsjivr94

Jumat, 25 September 2015



MASA DEPAN CINTA…
….MENANTI DISINI 

                                 

Novel berkisah nyata. Tentang seorang pria yang mencintai seorang wanita cantik, putih, tinggi, dan berotak tajir serta murah hati. Yah..meski ia sangat cinta dan sayang sebut saja namanya Adri, namun ia merasa semua yang dilaluinya hanya bertepuk sebelah tangan. Mengapa demikian ?..yah..karena masih ada pria lain yang singgah dihatinya. Sebut saja namanya Retno (24), wanita cantik asal semarang ini lumayan lama tinggal di kota Batam dan membuka usaha kecil kecilan. Usaha itu layaknya disebut kantin. Begini Adri mengkisahkan yang ku urai menjadi sebuah semi novel cinta.

Meski aku si bungsu anak pejabat Pertamina di salah satu daerah pulau Sumatera namun aku ingin hidup mandiri. Sudah 12 tahun aku hidup dikota Metropolis ini bernama kota Batam sebagai tempat berlabuh mencari penghidupan. Malam itu dipertengahan tahun 2012..perutku sangat lapar. Jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib..Hufff..akupun melompat dari atas kasur dan meraih pakaian..akupun berfikir sejenak makan apa yang nikmat malam malam begini dan dimana. Akupun mengayunkan langkah kaki mencari warung yang kira kira dekat dengan tempat tinggalku. Matakupun tertuju pada sebuah warung namun terlihat agak sepi.

Mbak, tolong buatkan jus wortel plus nasi pakai telur dadar ya..duh..perutku tambah kriuk kriuk mendengar makanan kegemaranku ini..yah..lama benar mbak ini, apa gak tau dia aku ini lagi lapar berat..hihihihihihihi
Tidak lama berselang makananpun datang..begitu lahapnya aku menyantap makanan ini..aku pun gak perduli si mbak yang membuat makanan ini memperhatikan aku sejak tadi. Begitu lahapnya aku seperti kelaparan tiga hari gak makan..hehehehehehe

Huuuuu..perutku kekenyangan..dan akupun menyulut rokok ku. Tanpa ku sadari si mbak memperhatikanku dari tadi..iiiih..malu juga rasanya. Tapi aku mencoba menenangkan diri ketika si mbak duduk berhadapan dengan ku. Dan jurus Play boy ku pun ku keluarkan. Mencoba tanya ini dan itu..dadakupun deg degkan rasanya ketika ia menjawab pertanyaanku dengan sempurna. Akupun berhasil meminta no Hp nya dengan alasan sewaktu waktu bisa memesan makanan.

Hari haripun berganti, namun aku menelpon si mbak hanya untuk memesan makanan saja, karena aku takut seperti suatu hari aku mencoba menggodanya melalui Hp namun jawaban sinis yang kudapat. Aku pun sering makan malam dikantinya dan mengobrol ngobrol ringan saja.

Seringnya aku makan di kantinya membuat aku tertarik pada si mbak..yah..lama aku memandangnya dan ada rasa getaran hati di hatiku..ehem..cantik juga si mbak ini, berkulit putih bersih dan berpostur tinggi layaknya seorang pramugari pesawat yang ku naiki jika ada tugas keluar kota.

Nama mbak siapa sih..tanyaku padanya.
Retno..jawabnya.
Sudah lama di Batam Ret..tanyaku lagi.
Lumayanlah..jawabnya.

Selanjutnya akupun mencoba melakukan obrolan serius. Namun aku kecewa berat ketika ia mencerita tentang kehidupanya..ternyata ia sudah punya pacar bro…hehehehehehe..hari hari selanjutnya akupun menganggap biasa saja saat mengunjungi kantinya. Hilang sudah perasaan sukaku pada si mbak Retno..kalaupun aku datang ke kantin hanya makan doing dan cepat cepat pulang..soalnya aku takut kalau aku berlama lama timbul perasaan cinta dan sayangku pada si mbak Retno. Habis dia cantik bangeeeeeeeeeeeeeeeeeets…

Seminggu berlalu akupun sudah jarang bahkan sampai tidak pernah lagi datang ke kantinya. Meski aku setiap hari pergi bekerja pukul 10 siang melalui jalan depan kantin dan mataku selalu melirik..upssss..kadang terlihat tutup..maklum si mbak yang selama ini ku kenal bangunya selalu kesiangan…hihihihihihihihi..dan kabar terakhir yang ku dengar ia telah pulang kampungnya di Semarang entah sampai kapan. Ada perasaan rindu juga setiap aku melewati kantinya.

Tiga bulan berlalu..malam itu perutku terasa sedikit protes..lapaaaaaaar. Akupun menstarter kendaraanku mencari makanan diluar rumah. Namun saat aku melewati kantin itu ternyata..yah..akupun mampir. Aku lihat mbak Retno duduk sendiri..warung terlihat sepi..kedatanganku ternyata membuat kaget si mbak Retno..loh..dari tadi berarti si mbak lagi merenung..entah apa yang dipikirkanya..kelihatanya serius sekali..hal ini ku ketahui wajah cantiknya yang sedikit muram namun kecantikanya tak memudar.

Mau pesan apa bang..tanyanya.
Seperti biasa mbak, jus wortel dan nasi plus telur dadar..pintaku.
Tunggu sebentar ya..ujarnya sedikit kurang semangat.

Sebentar, tapi terlalu lama perkiraanku yang sempat juga membuat jengkel..namun kejengkelanku hilang saat si mbak Retno dengan gesitnya meletakan makanan di hadapanku. Gerakanya sangat gesit dan penuh semangat. Akupun ikut semangat dan langsung kusantap masakan lezat buatan mbak Retno. Dan dalam waktu singkat mangkanan telah habis kusantap dan tak tersisa sebutir nasipun di piring..habis lapar bro…hehehehehe..Setelah itu akupun menyulut sebatang rokok dan kuisap asapnya dalam dalam.

Kemana aja bang, kok gak pernah nampak, rindu juga..tanya mbak Retno

Dadakupun berdegup kencang..tidak kulepaskan padanganku dari bibirnya yang seksi itu dan ingin mengecupnya. Tapi itu tidak mungkin terjadi karena mbak Retno sangat mencintai pacarnya.

Biasalah mbak, sibuk kerja..jawabku sambil menyimpan kegugupan dan berusaha tenang.

Obrolan selanjutnya tidak ada yang sepecial. Sepuluh menit kemudian akupun permisi pulang. Sebuah ucapan Rindu yang terlontar dari bibir seksi mbak Retno membuat hati dan pikiranku bertanya tanya..ada apa denganmu mbak Retno ?. Tapi aku tidak ingin pikiranku berfantasi untuk memilikinya. Aku sadar, aku bukanlah seorang pria ganteng, malah aku terbilang pria jelek jelek habis namun beruntungnya memiliki tubuh sehat dan masih bisa hidup di planet bumi ini..hihihihihihi.    

Ke esokan harinya aku melupakan ucapan rindu mbak Retno itu. Dan akupun melakukan aktivitas seperti biasanya. Pada malam harinya akupun diajak jalan kakak angkatku untuk menghilangkan suntuk.

Nanti kakak jemput ya dek, tunggu aja di rumah..ajak kakak angkatku.
Okey kak, tapi jangan lama lama ya..pesanku.

Satu jam kemudian klakson mobil berbunyi, ternyata kakak angkatku telah tiba untuk menjemputku. Halo kak..sapa ku..Dan mobilpun melaju kearah Batu Aji. Kawasan ini merupakan permungkiman padat penduduk. Dalam perjalanan akupun ngobrol ngalor ngidul..humor humor yang kulontarkan membangkitkan ledakan tawa kakak angkatku. Yah..aku paling suka cerita humor yang membuat orang senang dan tertawa sehingga melupakan hal hal sedih dan duka. Tiba tiba saja aku teringat dengan ucapan rindu mbak Retno dan kuceritakan pada kakaku.

Eitsssssssss..bahaya tuh dek, berarti ada apa apanya tuh, dia suka sama kamu tuh, sudah nikahi saja dek..ucap kakak ku.
Ah masa iya sih kak, perasaan biasa biasa aja kok. Mana mungkin dia mau dengan laki laki sejelek aku kak..jawabku.
Eh dek, cewek kalau sudah ngomong begitu berarti dia suka tu, kakak tahu sekali soal itu, kalau nggak percaya coba aja ajak dia jalan, pasti dia mau tuh..ucap kakak ku memberi semangat.
Ah kakak ini ada ada saja..jawabku singkat.

Dua hari kemudian kakak angkatku mengajaku mengadakan acara bakar ikan dirumah temanya. Dan akupun oke oke saja. Pesiapan makanan laut sudah dipesan dan tinggal menunggu hari H nya saja.

Jangan lupa besok ajak Retno ya dek..saran kakak ku.
Eh..gak ah kak, takut, diakan sudah punya pacar..ujarku.
Coba aja dek, sapa tahu kan, pasti dia mau tuh..paksa kakak ku.

Ke esok siangnya akupun mengotak atik Hp ku. Ada keraguan untuk mengajak mbak Retno untuk acara malam ini. Kuberanikan hati untuk mengontaknya dan mencoba mengajaknya untuk malam ini..dan.dan.dan.dan..mbak Retno menyambut hangat ajakanku. Namun ada kecanggungan dalam didiriku, karena aku merasa banyak kekurangan. Aku merasa pria yang tidak sempurna, selalu minder, apa lagi mendekati wanita secantik mbak Retno

Dan malam ini, aku, mbak Retno dan kakak angkatku menuju ke tempat acara yang sudah ditetapkan. Aku duduk dikursi belakang sedang Mbak Retno dan kakak angkatku duduk kursi depan. Kakak angkatku menyetir dengan gesitnya, sedangkan jantungku berdegup kencang..bukan karena lajunya kendaraan namun tidak lain karena mbak Retno..yah..dia sangat cantik sekali malam ini. Hingga sampai ditempat tujuan mataku tidak pernah lepas dari mbak Retno.

Acara bakar ikan sangat meriah diadakan..mataku selalu memperhatikan tingkah laku mbak Retno. Bibirnya yang seksi..ingin rasanya ku kecup. Tapi itu tidak mungkin karena mbak Retno yang ku anggap sedikit keras kepala dan bawel namun hatinya begitu lembut dan baik hati. Kami sering beradu pandang dan darahku terasa berdesir.

Usai acara pukul 1 tengah malam. Kamipun berpamitan pulang dan mobil melaju kencang dijalan yang sepi. Mataku tidak pernah lepas dari wajah mbak Retno yang cantik. Apalagi sekali sekali aku memandang buah dadanya yang terkadang sedikit tersibak dari balik bajunya…ehem..sangat indah. Entah kapan aku bisa menyentuhnya. Mungkin hanya nyata didalam mimpi saja…hehehehehe..

Kamipun tiba dirumah kakak angkatku..karena tidak dapat mengantar kami pulang disebabkan kondisi mobil yang tidak memungkinkan kamipun disarankan menaiki sepeda motor. Jantungkupun berdegup kencang..betapa bahagianya aku malam ini..sudah terbayang dipikiranku mbak Retno yang akan memeluk ku.

Disepanjang perjalanan tiba tiba mbak Retno memeluk ku. Diluar dugaanku tanganya melingkar di pinggangku. Upsssss..akhirnya aku bisa menyentuhnya. Yah..begitu bahagianya aku malam ini. Malam itu kami melewati hutan Sei Ladi..udara malam begitu dingin..mbak Retno semangkin mengeratkan pelukan di tubuh ku. Hawa hangat menyelimuti diriku yang dari tadi sudah terasa menggigil..Trima kasih mbak Retno..ucapku dalam hati.

Kemana lagi kita mbak..tanyaku.
Terserah mau kemana aja..jawabnya.
Baiklah mbak, kita mutar mutar saja di pusat kota..ajak ku.
Terserah deh..ucapnya.

Akupun mulai berpikir, apakah mbak Retno mulai menyukaiku ?..ataukah aku ini hanya sebagai boneka yang gampang dipermainkan ?..pertanyaan pertanyaan mulai timbul di pikiranku. Aku takut mengucapkan kata cinta kepada mbak Retno..aku takut kata cintaku ditolak yang akhirnya aku sakit hati, perih, pedih dan akhirnya bunuh diri. Sepanjang perjalanan mbak Retno tidak pernah melepaskan pelukanya, yaitu tubuhku. Hingga jarum jam menunjukan pukul 3.30 pagi.

Mbak, kita cek in yuk..ajak ku.
Enggak ah, memang aku ini perempuan apaan, kita pulang saja..bentaknya sambil melepaskan pelukan.
Iya deh mbak, maafkan ya mbak..ujarku.

Tidak ada kata yang terucap dari bibir seksi mbak Retno. Tadi aku hanya menguji mbak Retno apakah ia membalas rasa sukaku padanya. Seratus meter dari tempat kami tinggal akupun meminggirkan kendaraan dan duduk disebuah bangku. Suasana sepi dan sekali sekali kendaraan berlalu lalang.

Maafin saya ya mbak..ucapku.
Aku sayang dan cinta mbak..Kataku sedikit terbata karena takut mbak Retno marah.
Iya bang, jangan panggil mbak la, karena umur abang lebih tua..ujarnya sambil tersenyum.

Setengah jam kami mengobrol. Dan kesimpulanya mbak Retno menyabut hangat kata kata cinta ku. Dan kugenggam erat jari jemarinya sambil mencium tanganya. Ada hawa hangat ketika tangan mbak Retno ku genggam.

Ke esokan malamnya aku datang ke kantin mbak Retno. Kali ini aku memangilya dengan sebutan adek, karena ia mebaweliku setiap aku memanggil nama mbak. Malam ini Retno begitu cantik dan berbeda dari hari hari biasanya. Ada pancaran berseri diwajahnya yang membuat aku serasa sedang bermimpi.

Kami pun mengobrol dengan asiknya..hingga Retno menceritakan tentang kehidupan dan kisah cintanya yang telah kandas. Aku sangat serius mendengar sekata demi sekata yang terucap dari bibir seksinya itu. Aku tergugah dan ingin menikahinya dengan cepat dan selalu kulontarkan ke Retno.

Jangan terlalu terburu buru bang, jalani saja dulu..ucapnya.
Tapi dek, abang sangat tulus mencintai dan menyayangi kamu. Abang ingin cepat cepat menikahi kamu agar segala beban hidup yang cukup berat ini dapat kita pikul bersama sama..jelasku.
Tapi bang..ucapnya belum habis akupun memotongnya.
Abang serius dek, abang janji akan membahagiakan kamu..janjiku pada Retno.

Akupun menggenggam tanganya untuk meyakinkan bahwa aku benar benar sayang padanya. Dan akupun mencium keningnya, pipi kiri dan kananya. Yah..satu langkah impianku berhasil. Sejak saat itu hari hari kami habiskan bersama. Aku sudah telah jatuh cinta dengan Retno. Tapi aku belaum merasa yakin Retno merasakan apa yang akurasakan dalam hati saat ini, yaitu, aku ingin secepatnya menikah. Retno..yah..Retno.. apa yang kuingin dalam hati ini semua ada didalam diri Retno. Tidak seperti wanita wanita yang pernah dekat denganku. Aku ingin menjadikan Retno sebagai wanita cinta terakhirku, dan merubah Retno menjadi wanita terbaik dalam hidupku setelah ibuku.

Tapi apakah semua keinginanku itu dapat terkabul, sedang Retno hingga saat ini tidak pernah mengucapkan kata cinta kepadaku, bahkan ia merasa ragu ketika aku mengajaknya untuk secepatnya menikah di bulan Maret 2013. Terkadang tidur malamku terasa gelisah karena takut kehilangan Retno karena aku terlanjur jatuh cinta padanya.

Pada suatu hari ditengah kegelisahan yang berkecamuk didalam hati ini, aku mengajak Retno menginap di salah satu hotel dipusat kota Batam. Sebenarnya aku takut jika Retno marah besar atas ajakanku. Aku hanya mencoba mengetahui sejauh mana ia menyukai, menyayangi dan mencintaiku.  

Dek, abang hari ini mau nginap dihotel..ucapku tanpa mengajaknya karena takut jika ia tersinggung.
Oh, enak yah bang..jawabnya.
Ya tak apa apa juga kalau adek mau ikut, hehehe..ucapku sambil bercanda agar tidak menyinggung perasaanya.
 Di hotel mana dan kamar berapa bang, tapi adek gak janji ya bang..ujarnya.

Akupun menyebut nama hotel dan kamar 304. Ada perasaan kecewa jika ia tidak datang, artinya semua cinta yang telah terajut bakal kandas, karena pastinya dia marah besar jika aku diketahuinya sering menginap di hotel.

Tok.tok.tok.tok..dua jam kemudian kamarku diketuk. Akupun heran..ah mungkin petugas hotel ini. Dan aku pun terkejut..sosok Retno yang aku cinta dan sayangi berdiri didepanku. Sekitar lima detik aku terpatung karena ketidak percayaanku. Soksok Retno begitu cantik. Iapun memberikan senyumanya membuat jantungku berdegup kencang. Apakah ini mimpi ?. sadarkan aku ya tuhan.

Kupersilahkan Retno masuk..dan iapun duduk diranjang hotel..Kehadiran Retno membuat satu keyakinanku jika ia juga mencintaiku. Kami pun mengobrol santai. Ada perasaan debar jantungku karena keinginan untuk memeluk dirinya. Impian yang selama ini aku cita citakan.

Ditengah obrolan tiba tiba mata kami saling menatap dalam dalam. Desiran darahku serasa menghangatkan tubuhku. Dan akupun memeluknya, mencium keningnya dan mengusap rambutnya yang menandakan aku sangat menyayangi Retno. Tanpa sadar bibirku menyentuh bibirnya dan Retnopun membalas sentuhan bibirku. Lama kami saling bercumbu dan melumat hingga tanpa sadar sehelai demi sehelai pakaian yang melekat ditubuhpun terlepas. Kamipun saling bergumul namun dengan perasaan kasih sayang. Sentuhan sentuhan romantic membuat api cinta berkobar kobar. Aku telah menikmati tubuhnya. Ini yang telah lama kuimpi impikan kini menjadi nyata.

Hingga akhirnya kami bersama sama melepaskan dahaga. Dalam keadaan tanpa pakaian kamipun saling berpelukan. Aku tidak ingin cinta ini hilang..dan Retno pun membalas pelukan dengan erat. Kubisikan ditelinganya jika aku mencintainya dan ingin menikahi Retno secepatnya.

Dek, biarlah benih cinta itu bersemi menjadi buah cinta kita..ucapku.
Aku belum kepingin punya anak bang, lagian kitakan belum menikah..jawabnya enteng.
Abang akan bertanggung jawab atas perbuatan abang ini dek, biarlah benih itu menjadi buah hati kita..ujarku mendesak.
Tidak bang..jawab Retno yang tidak nyaman dengan permintaanku itu.

Akupun sadar dan mengalah meski aku merasa sangat kecewa..yah..aku sebenarnya sudah ingin mamiliki buah hati yang selalu membangunkanku dari tidur nyenyak setiap paginya dan menyambutku setiap sorenya. Suatu keluarga kecil yang bahagia.

Haripun berganti..hubungan cinta kami semangkin terajut dengan indahnya. Hingga Retno memutuskan akan berangkat ke Kalimantan untuk sebuah urusan penting. Entah sampai kapan ia kembali lagi ke Batam.

Jodohkan ditangan tuhan. Kita tidak tahu bang jodoh kita itu. Jika aku tidak kembali abang cari saja wanita lain yang lebih baik daripada aku..ucap Retno.
Jadi kamu ingin meninggalkan abang, bagaimana rencana kita di bulan Maret ini dek..tanyaku dengan perasaan gusar.
Tidak tahu bang..jawabnya enteng.

Perasaan aneh tiba tiba muncul dihatiku. Gelisah dan kekhawatiranku menyesak didalam hati. Aku yang telah cinta dan menyayanginya bakal tersakiti, pedih, dan perih. Aku belum siap untuk itu..yah..aku belum siap untuk disakiti. Setega itukah Retno ?

Dek, jika nanti kamu kembali ke sini, kita menikah ya..ajak ku serius.
Iya bang, tapi entah kapan, apa abang mau menerimaku nanti dalam keadaan susah ketika datang kesini ?..ucapnya.
Yah dek, abang siap..jawabku mantap.
Jagalah diri kamu baik baik dek, yang terpenting jaga kesehatan kamu..ucapku.

Hingga akhirnya Retno pergi ke Kalimantan, entah berapa lama. Aku sebenarnya takut jika Retno jatuh kepelukan laki laki lain. Yang ku inginkan dihatinya hanya ada aku..hanya aku..hanya ada aku..Yang kelak akan menjadi pria pendamping  terbaik dalam hidupnya. Aku setia menunggumu disini Retno sayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar