Julukan Banyuwangi
Patung selamat datang di Banyuwangi pada
Kabupaten Banyuwangi menyandang beberapa julukan, diantaranya:
Julukan The Sunrise of Java disandang Kabupaten Banyuwangi tidak lain
karena daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di pulau Jawa.
Sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah
kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari
Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan yang semasa dengan kerajaan
Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blambangan adalah
kerajaan yang paling gigih bertahan terhadap serangan Mataram dan VOC
serta Blambanganlah kerajaan yang paling akhir ditaklukkan penjajah
Belanda di pulau Jawa.
Salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur,
dibentuk oleh 3 elemen masyarakat yaitu Jawa Mataraman, Madura, dan
Osing. Suku Osing adalah penduduk asli Banyuwangi. Sebagai keturunan
kerajaan Blambangan, suku osing mempunyai adat-istiadat, budaya maupun
bahasa yang berbeda dari masyarakat jawa dan madura.
Julukan Banyuwangi kota santet terkenal sejak peristiwa memilukan
ketika 100 orang lebih dibunuh secara misterius karena dituduh memiliki
ilmu santet. Peristiwa ini dikenal luas oleh masyarakat sebagai
“Tragedi Santet” Tahun 1998.
Kabupaten Banyuwangi terkenal dengan Tari Gandrung yang menjadi maskot kabupaten ini.
Kabupaten Banyuwangi dijuluki kota banteng dikarenakan di Banyuwangi tepatnya di
Taman Nasional Alas Purwo terdapat banyak banteng jawa.
Sejak dahulu Kabupaten Banyuwangi sangat dikenal sebagai penghasil
pisang terbesar, bahkan tiap dipekarangan rumah warga selalu terdapat
pohon pisang.
Berawal dari sukses penyelenggaraan kegiatan budaya
Banyuwangi Ethno Carnival
pertama pada tahun 2011 lalu, maka pada tahun-tahun berikutnya seakan
tak terbendung lagi semangat dan kegairahan masyarakat Banyuwangi untuk
mengangkat potensi dan budaya daerah melalui rangkaian kegiatan yang
dikemas dalam tajuk Banyuwangi Festival. Maka sejak 2012 acara
Banyuwangi Ethno Carnival
ditahbiskan menjadi agenda tahunan berbarengan dengan kegiatan lain,
baik yang bersifat seni, budaya, fesyen, dan wisata olahraga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar